Sore ini...
Dihalte bis...
Melihat tempat pemberhentian itu di jendela
Menunggunya berhenti, siapakah yang akan turun?
Dengan senyum, Dia menatap ke arah jendela
Ku menyambutnya dengan gembira...
Menunggu di depan pintu...
Selamat datang, terima kasih atas kerja kerasnya...
Senyum-senyum, melihat Dia memasak untuk Ku
Mengobrol di ruang makan, Menceritakan apa yang belum dan apa yang pernah Ku makan
Seperti biasa, di pagi yang masih gelap...
Suara pintu tertutup perlahan
Hari semakin cerah, ketika ku terbangun Dia sudah tidak ada
Seperti biasa, di jendela Aku melihat tempat pemberhentian itu
Ku temukan Ayah yang tersenyum dan memegang sesuatu dengan kedua tangannya
Ku menerimanya dengan wajah polos, apa yang ada didalamnya?
Ku terima sebuah boneka beruang berkacamata
Aku sangat senang, Aku bisa bermain dengannya
Seperti biasa ketika kuterbangun Dia sudah tidak ada...
Hari pun semakin sore
Di hari yang hujan Ku menunggu...
Ditemani boneka yang diberikannya, Ku sedikit tak kesepian
Semakin gelap, Ku terus melihat di jendela
Pada pukul ini...
Mobil itu tak berhenti
Sampai lampu halte padam...
Tanganku bergetar, memegang erat boneka berkacamata
Tak sengaja kacamatanya terjatuh
Ku menangis... Pegangan kacamata beruangku patah
Tiba-tiba ketika Ku sedih, Ayah memegang pundak Ku
Ku melihatnya tersenyum, dan aku sangat senang
Kemudian Dia memperbaiki pegangan kacamata beruangku yang patah
Ia sambungkan dengan perekat
Aku sangat senang...
Ketika kuterbangun ternyata hari sudah pagi namun masih sangat gelap
Kuketahui Aku tertidur di depan jendela
Ternyata Dia belum pulang.
.
Sangkyu sudah baca... Hey Son!
Silahkan komen & lihat-lihat post lainnya di rizkidrpl01.blogspot.com :D
Source: StartRingChild-Aimer-Vevo(gambar utama)
